Tidak Ada Pertentangan (Kontradiksi) dalam Syariat Islam
Sahabat muslim, syariat Islam adalah syariat yang sempurna dan tidak ada kontradiksi di dalamnya
Prinsip Seorang Muslim
Prinsip yang harus diketahui dan diyakini oleh seorang muslim adalah bahwa tidak ada pertentangan (kontradiksi) dalam syariat Islam, baik yang didapatkan dari Al-Qur’an ataupun hadits yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tidak ada kontradiksi antara ayat Al-Qur’an yang satu dengan yang lain; atau antara hadits shahih yang satu dengan hadits shahih yang lain; dan tidak ada pula pertentangan antara ayat Al-Qur’an dengan hadits yang shahih.
Baca Juga: Apakah Syariat Cadar Bertentangan dengan Perintah untuk Saling Mengenal?
Petunjuk Al-Qur’an
Prinsip tersebut didapatkan dari Al-Qur’an, di antaranya firman Allah Ta’ala,
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an? Kalau kiranya Al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.” (QS. An-Nisa’ [4]: 82)
Allah Ta’ala juga berfirman,
لَا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ تَنْزِيلٌ مِنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ
“Yang tidak datang kepadanya (Al-Qur’an) kebatilan baik dari depan maupun dari belakang, yang diturunkan dari Rabb yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.” (QS. Fushshilat [41]: 42)
Al-Qur’an Selamat dari Kontradiksi dan Terjaga dari Kebatilan.
Baca Juga: Hukum Berobat dalam Tinjauan Syariat
Hadits yang Shahih
Demikian pula hadits yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga selamat dari kontradiksi. Hal ini karena hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga wahyu yang berasal dari Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى ؛ إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (QS. An-Najm [53]: 3-4)
Allah Ta’ala berfirman,
وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan kami turunkan kepadamu Al-Qur’an, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.” (QS. An-Nahl [16]: 44)
Sehingga As-Sunnah itu kedudukannya sama dengan Al-Qur’an, selama hadits tersebut shahih (valid) dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Baca Juga: Apakah Orang Kafir Terkena Kewajiban Syariat?
Jika Ada “kesan” Kontradiksi
Dalil-dalil di atas jelas menunjukkan bahwa tidak ada kontradiksi dari dalil-dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kalau ada “kesan” kontradiksi dalam syariat, maka bisa jadi karena beberapa kemungkinan: (1) kurangnya pemahaman (al-fahmu) dalam menelaah dalil-dalil tersebut; (2) karena kurangnya ilmu (al-‘ilmu); dan (3) kurangnya usaha untuk memahami dan merenungkan dalil (at-tadabbur).
Jika tiga hal ini (al-fahmu, al-‘ilmu, dan at-tadabbur) terkumpul dalam diri seorang muslim, maka tidaklah mungkin ada kesan yang muncul dalam diri seseorang bahwa ada kontradiksi dalam syariat, baik yang berasal dari Al-Qur’an ataupun hadits yang valid dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan masalah ini pun dipelajari secara mendalam dalam ilmu ushul fiqh.
Baca Juga:
[Selesai]
***
@Rumah Lendah, 3 Jumadil awwal 1441/ 29 Desember 2019
Penulis: M. Saifudin Hakim
Artikel asli: https://muslim.or.id/53812-tidak-ada-pertentangan-kontradiksi-dalam-syariat-islam.html